- Stainless Steel Martensitic
Martensitic ada isi krom sebanyak 12- 14% serta karbon sebanyak 0, 08- 2%. Stainless Steel martensitic dipisah lagi ke dalam sekian banyak kategori yakni:
- Tipe 410
Tipe ini mempunyai kandungan krom sebanyak 13% dan 0,15% karbon. Penggunaan tipe ini biasanya pada pengerjaan dingin.
- Tipe 416
Isi pada jenis ini nyaris sama dengan jenis 410, kelainannya ada penembahan sulfur/ beleran
- Tipe 431
Jenis ini memiliki 17% krom, 2, 45% nikel, serta 0, 15% maksimum karbon.
Martensitic Stainless Steel merupakan perpaduan 35% karbon serta 1% kromium. Karakteristiknya bertabiat magnetik, tahan korosi tengah, tapi tidak cocok guna las. Umumnya digunakan pada pembuatan pisau bedah, perlengkapan makan, pegas, serta anak panah.
Material ini diaplikasikan guna kekuatan atas serta tahan karat. Kelebihan Stainless ini adalah mudah dibangun, pengeluaran pembedahan rendah, kokoh, serta tahan karat.
- Stainless Steel Ferritic
Ferritic mempunyai kandungan kromium dalam kandungan teratas dengan karbon rendah. Isi krom sebesar 17% dengan karbon antara 0, 08- 0, 2%. Tipe ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang bertambah pada temperatur besar. Penggunaannya terbatas sebab susah ditempa dengan panas. Baja ini memiliki watak magnetis serta biasanya terbuat dalam wujud strip.
Karakteristik lain dari Feritic adalah ketahanannya yang tinggi terhadap korosi. Kualitasnya sama cukup baik. Feritik digunakan dalam industri otomotif semacam pipa dan sistem pembuangan.
Feritic dapat menekan biaya operasi proyek karena lebih murah dibandingkan jenis Stainless Steel lainnya.
Jenis feritik termasuk 409 dan 410S, keduanya dapat diproses dengan laser untuk penyambungan. Sehingga Feritic Stainless Steel dapat digunakan sebagai produk berupa corner, support, channel, dan custom bentuk..
- Tipe 409
Jenis 409 ialah Ferritic yang normal terdiri dari titanium serta krom dengan 11% krom. Aplikasi jenis 409 yakni buat proteksi terhadap oksidasi serta korosi pada baja karbon. Pelapisan dicoba semacam pada
- Tipe 410S
Ferritic kategori 410S mempunyai isi karbon rendah dengan catatan titanium serta columbium. Watak utamanya ialah tahan terhadap temperatur besar sehingga tidak retak kala dilas. Material ini tidak bisa dikeraskan namun sesuai buat las. Penggunaannya yakni pada industri minyak serta gas, petrokimia, serta pertambangan.
knalpot kendaraan buat menjadikannya leluasa karat. Tidak hanya itu pula diaplikasikan pada perlengkapan rumah tangga serta pertanian.
ialah tahan terhadap temperatur besar sehingga tidak retak kala dilas. Material ini tidak bisa dikeraskan namun sesuai buat las. Penggunaannya yakni pada industri minyak serta gas, petrokimia, serta pertambangan.
- Stainless Steel Austenitic
Merupakan Stainless Steel dengan isi krom pada kisaran antara 17- 25% serta nikel pada kisaran 8- 20%. Di dalamnya serta terselip komponen alias elemen catatan guna meraih watak yang di idamkan. Austentic dibagi ke dalam sebagian jenis ialah.
- Tipe 301
Ialah kategori dengan bahan serta pertimbangan hemat. Sesuai digunakan pada air tawar, tapi tidak cocok guna pemanfaatan di air laut.
- Tipe 321
Kategori ini menggambarkan modifikasi kategori lebih dahulu dengan peningkatan karbon serta titanium secara seimbang guna pengerjaan temperatur teratas. Aplikasi material ini yakni pada pemanas temperatur teratas serta kompensator.
- Tipe 347
Nyaris yang mirip dengan kategori 321, namun guna kategori ini terselip catatan niobum.
- Tipe 316
Kategori ini mempunyai catatan komponen molibdenum 2- 3% sehingga lebih tahan terhadap korosi. Stainless 316 cocok guna perlengkapan pada instalasi di laut. Aplikasi material ini yakni pada tangki penyimpanan bahan kimia, pemipaan, serta bejana bertekanan
- Tipe 317
Kategori 317 ialah pergantian dari kategori 316 dengan catatan komponen molybdenum 3- 4% sehingga sanggup digunakan pada temperatur dingin serta air laut.
Austenitic Stainless Steel cocok untuk suhu rendah, bersifat non-magnetik, dan tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas. Austenitik umumnya digunakan untuk atap arsitektur, talang, pintu dan jendela, bak cuci piring, oven, dan tangki kimia.
- Stainless Steel Duplex
Duplex Stainless Steel adalah jenis Stainless Steel yang mengandung komponen kromium, nikel, molibdenum, dan nitrogen pada tingkat yang sama. Bahan ini cocok untuk digunakan pada suhu serendah – 50 °C hingga +300 °C. Beberapa jenisnya antara lain:
- UNS S31803
Kategori ini menggambarkan Duplex yang sangat banyak digunakan. Komposisi UNS S31803 yakni 0, 15% nitrogen, optimal 0, 03% karbon, 22% krom, serta 5, 5% nikel.
- UNS S32750
Kategori Duplex ini memiliki karakter yang hampir sama dengan kategori 316 tetapi memiliki kekuatan tarik 2 kali lipat. Komposisinya ialah 0,03% karbon, 23% kromium, 4% nikel dan 0,1% nitrogen.
- UNS S32750
Kategori ini yakni kelompok Duplex yang punya ketahanan terhadap korosi yang teratas. Komposisinya terdiri dari 0, 03% maksimum karbon, krom 25%, nikel 7%, molibdenum 4%, serta nitrogen 0, 028%
Keunggulan Duplex yang tidak dimiliki oleh kelompok lain adalah ketahanan terhadap korosi, ketahanan terhadap serangan klorida, dan memiliki kekuatan tarik tertinggi.
Tidak hanya itu, kelebihan Duplex yakni tahan karat. Dibanding kategori yang lain, Duplex sangat tahan terhadap korosi. Sehingga material ini sesuai guna pemanfaatan dasar laut alias kawasan yang gampang membikin korosi.
Duplex tidak gampang dicetak serupa Austenitic Stainless Steel, tapi duplex lebih kokoh. Tidak cuma itu, duplex serta lebih fleksibel serta mempunyai manfaat yang sangat luas.
Selain itu, Duplex Stainless Steel sangat kokoh meski dalam bentuk lembaran tipis. Sehingga bobotnya lebih ringan dan tidak membutuhkan sebanyak Stainless Steel kategori lainnya. Karena ringan, Duplex mudah dipindahkan dan efektif untuk transportasi.
Jadi, Stainless Steel menggambarkan material panas yang memiliki berbagai bagian dengan karakteristik yang berbeda. Namun, satu keunggulan yang dimiliki semua kategori Stainless adalah tahan karat.